Minggu, 27 Maret 2011

KONSEP OLAHRAGA DAN PENDIDIKAN JASMANI

KONSEP OLAHRAGA DAN
PENDIDIKAN JASMANI




Disusun Oleh :

Nama : ARGA KUSUMA SENNA
NIM : K5610014


PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2011

KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai ” Konsep Olahraga dan Pendidikan Jasmani” dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan Jasmani . Makalah ini akan membahas beberapa hal yang menyangkut tentang dasar psikologik jasmani dan segala hal yang hal tersebut.
Ucapan terima kasih ditujukan kepada semua pihak-pihak yang membantu sehingga terselesaikanya makalah ini tepat waktu. Dengan segala kerendahan hati yang tulus kami selaku penulis pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak selaku Dosen Pendamping dan Pembimbing.
2. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan makalah, yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan memiliki keterbatasan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.




Sukoharjo, Desember 2011


Arga Kusuma Senna





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan, dan pembentukan watak.
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.
Konsep pendidikan jasmani merupakan bagian penting dalam proses pendidikan. Artinya pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornamen yang ditempel dalam program sekolah sebagai alat untuk membuat anak sibuk, tetapi pendidikan jasmani adalah bagian yang terpenting dalam pendidikan. Melalui pendidikan jasmani diarahkan dengan baik anak-anak akan mengembangkan ketrampilan yang berguna bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam aktifas yang konduksif untuk mengembangkan hidup sehat, berkembang secara sosial, dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya meskipun pendidikan jasmani menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan penjas diselenggarakan semata-mata agar anak-anak bergembira dan bersenang-senang.
Jadi pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Inti pengertiaanya adalah mendidik anak. Yang membedakannya dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia yang bergerak secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberi kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak baik dalam aspek fisik, mental,sosil, emosional dan moral. Singkatnya pendidikan jasmani bertujuan mengembangkan potensi setiap anak setingi-tingginya yaitu meliputi ranah kognitif, Psikomotor, dan afaktef. Jadi tidak salah jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk “membentuk manusia seutuhnya” karena pada dasarnya hasil riset telah menunjukan adanya hasil psikologis yang positif dan keuntungan sosial dari keterlibatan anak muda dalam aktifitas jasmani. Bukti terkuat adalah dalam lingkup self - esteem, dan self concept dikalangan adolens. Selain itu juga ada bukti mengenai hubungan positif anatara aktifitas jasmani dan kemampuan kognitif
Temuan juga menunjukan hubungan negative antara aktifitas jasmani dan sejumlah simtom psiko-somatik yang berarti menunjukan bahwa anak-anak muda yang lebih aktif dalam olahraga dan aktivitas jasmani memiliki kemampuan yang lebih tinggi mengatasi stress. Temuan juga serupa untuk gejala kenakalan dan penyimpangan perilaku remaja.

1.2 Rumusan Masalah
Dari penjelasan latar belakang masalah di atas, dapat dibuat beberapa rumusan masalah, antara lain :
2.1 Apa arti dari Olahraga
2.2 Apa arti dari Pendidikan Jasmani
2.3 Gerak sebagai kebutuhan anak

1.3 Tujuan
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif

1.4 Manfaat
Manfaat bagi penulis adalah :
- Meningkatkan pengetahuan penyusun tentang konsep olahraga dan pendidikan jasmani.
- Penulis mempunyai pengalaman belajar yang lebih bermakna sehingga dapat menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya.
- Penulis mempunyai pengalaman untuk dapat mengembangkan konsep olahraga dan pendidikan jasmani.
Manfaat bagi pembaca adalah :
- Meningkatkan pengetahuan tentang konsep olahraga dan pendidikan jasmani.
- Pembaca dapat bersikap kritis terhadap perkembangan konsep olahraga dan pendidikan jasmani.


















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Arti Olahraga
Olahraga adalah kegiatan pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar maupun gerak ketrampilan (kecabangan olahraga). Kegiatan itu merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera jasmani atau sehat jasmani yang berarti juga sehat dinamis yaitu sehat yang disertai dengan kemampuan gerak yang memenuhi segala tuntutan gerak kehidupan sehari-hari, artinya ia memiliki tingkat kebugaran jasmani yang memadai.
Olahraga massal adalah bentuk kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh sejumlah besar orang secara bersamaan atau yang biasa disebut sebagai olahraga masyarakat yang hakekatnya adalah olahraga kesehatan, sebab dalam melakukan kegiatan olahraga tersebut hanya satu tujuannya yaitu memelihara atau meningkatkan derajat sehat (dinamis)nya. Olahraga masyarakat atau olahraga kesehatan dengan demikian merupakan bentuk olahraga yang dapat mewujudkan kebersamaan dan kesetaraan dalam berolahraga, oleh karena pada olahraga itu tidak ada tuntutan ketrampilan olahraga tertentu. Dengan demikian maka olahraga kesehatan (Or-Kes) atau olahraga masyarakat (Or-Masy) merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera sosial (sehat sosial = kebugaran sosial).
Dalam UU RI No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada BAB II, Pasal 4 yang berbunyi:
“Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa.”
Sementara itu dalam Declaration on sport yang dikeluarkan UNESCO, dikemukana batasan yang di susun oleh Majelis Internasional Olahraga dan Pendidikan Jasmani (International Council of Sport and Physical Education, ICSPE) sebagai berikut : Setiap aktifitas fisik berupa permainan dan dilakukan dalam bentuk pertandingan, baik melawan unsure-unsur alam, orang lain maupun diri sendiri disebut olahraga.” Selanjutnya dalam deklarasi tersebut dikemukakan tentang sportivitas atau Fair Play, dimana bersikap memandang lawan sebagai kawan bermain. Sportivitas berfungsi memurnikan olahraga dan menjadikan olahraga menjadi alat yang ampuh bagi pendidikan.

2.2 Arti Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah kegiatan jasmani yang diselenggarakan untuk menjadi media bagi kegiatan pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan yang merupakan proses untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rohaniah yang meliputi aspek mental, intelektual dan bahkan spiritual. Sebagai bagian dari kegiatan pendidikan, maka pendidikan jasmani merupakan bentuk pendekatan ke aspek sejahtera Rohani (melalui kegiatan jasmani), yang dalam lingkup sehat WHO berarti sehat rohani.
Dalam UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada BAB II pasal 3 yang berbunyi:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organic, neuromuskuler, intelektual dan social .
Pendidikan jasmani pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam bentuk fisik, mental, serta emosional.
Bila ditinjau per difinisi pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat. Namun esensinya sama, yang disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangkan keutuhan manusia. berkaitan dengan hal ini, diartikan melalui fisik, aspek mental dan emosional turut berkembang, bahkan dengan penekanannya yang cukup dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak turut berkembang baik langsung maupun tidak langsung.
Maka dari beberapa kutipan di atas Sumbangan penjas pun bukan hanya bersifat fisik semata, melainkan menambah pada peningkatan kemampuan olah pikir, seperti kemampuan membuat keputusan dan olah rasa seperti kemampuan memahami perasaan orang lain (empati)
Kemudian ditinjau dari Tujuan penjas itu sebenarnya memberi kesempatan kepada anak untuk berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional dan moral Singkatnya penjas bertujuan untuk mengembangkan potensi setiap anak setinggi-tingginya.
Diringkaskan dalam termologi yang popular maka tujuan pembelajaran pendidikan harus mencakup tujuan dalam domain psikomotor, kognitif dan tidak kala pentingnya domain afektif.
- Domain Psikomotor
Pengembangan domain psikomotor secara umum dapat diarahkan pada tujuan utama, yang pertama yang mencakup aspek kebugaran jasmani, dan yang kedua mencapai perkembangan aspek perseptua motorik. Ini menegaskan bahwa pendidikan jasmani harus melibatkan aktivitas fisik yang mampu merangsang kemampuan kebugaran jasmani serta sekaligus bersifat pembentukan penguasaan gerak ketrampilan itu sendiri.
- Domain kognitif
Domain kognitif mencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, yang lebih penting lagi adalah penalaran dan kemampuan memecahkan masalah. Aspek kognitif dalam pendidikan jasmani, tidak saja menyangkut penguasaan pengetahuan faktual semata-mata tetapi meliputi pemahaman terhadap gejala gerak dan prinsipnya, termasuk yang berkaitan dengan, landasan ilmiah pendidikan jasmani dan olahraga serta pengisian waktu luang.
- Domain afektif
Domain afektif mencakup sifat- sifat psikologis yang menjadi unsure kepribadian yang kukuh. Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat yang perlu dikembangkan tetapi yang lebih penting adalah konsep diri dan komponen kepribadian lainnya, seperti intelegensi emosional dan watak. Konsep diri menyangkut presepsi diri atau penilain seseorang tentang kelebihannya. Konsep diri merupakan fondasi kepribadian anak dan sangat diyakini ada kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka setelah dewasa kelak.
Jadi inplikasi penting dari pendidikan jasmani adalah untuk mengatasi kepentingan social seperti : pengakuan dan menerima peraturan dan norma-norma bersama, belajar bersama,menerima pimpinan. Mengembangkan perasaan kemasyarakatan dan pengakuan terhadap orang lain sebagai pribadi. Belajar bertanggung jawab terhadap yang lain, member pertolongan,perlindungan dan berkorban. Dan belajar mengenal dan mengalami bentuk-bentuk pelepasan lelah secaraaktif untuk pengisian waktu senggang.
> Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
- .Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya
- Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya
- Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
- Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya
- Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
- Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

2.3 Gerak Sebagai Kebutuhan Anak
Dunia anak-anak adalah dunia yang segar, baru, dan senantiasa indah, dipenuhi keajaiban dan keriangan. Demikian Rachel Carson dalam sebuah ungkapannya. Namun demikian, menurut Carson, adalah kemalangan bagi kebanyakan kita bahwa dunia yang cemerlang itu terenggut muram dan bahkan hilang sebelum kita dewasa.
Dunia anak-anak memang menakjubkan, mengandung aneka ragam pengalaman yang mencengangkan, dilengkapi berbagai kesempatan untuk memperoleh pembinaan . Bila guru masuk ke dalam dunia itu, ia dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan pengetahuannya, mengasah kepekaan rasa hatinya serta memperkaya keterampilannya.
Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anak adalah ahlinya. Segala macam dipelajarinya, dari menggerakkan anggota tubuhnya hingga mengenali berbagai benda di lingkungan sekitarnya.


















BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan mempelajari makalah ini kita dapat mengembangkan tentang konsep-konsep dalam olahraga juga pendidikan jasmani dan juga mengetahui perbedaan detail antara pendidikan olahraga dengan pendidikan jasmani.

B. SARAN
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.



















DAFTAR PUSTAKA

H. Js Husdarta, Manajemen pendidikan jasmani: Alfabeta Bandung 2009
Sukintaka, Teori pendidikan jasmani : Nuansa cendekia Bandung 2004
……., UU RI No.3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada BAB II, Pasal 4
Abdulkadir Ateng.1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga pendidikan.

fkunhas.com
wengayo.blogspot.com/p/konsep-olahraga-da-penjas.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar